Alhamdulillah,pada saat ini tidak terasa kita telah memasuki bulan Ramadhan 1431 H, bulan yang dimana di dalamnya penuh dengan keberkahan, yang dimana pada
10 hari pertama ALLAH SWT buka pintu maghfiroh, 10 hari kedua pintu
ampunan dan dan 10 hari ketiga pembebasan dari api neraka. pada awal
ramadhan biasanya mesjid-mesjid penuh dengan jamaah shalat isya dan
sholat tarawih, itu dikarenakan pada awal bulan ramadhan ada suasana
agamis dan suasana taat kepada Allah, tapi memasuki hari 10 yang kedua
biasanya mesjid mesjid sudah mulai kosong, berkurang jemaah sholat isya
dan tarawihnya. Itulah iman manusia sekarang ini, apabila ada suasana
religius maka manusia akan taat tetapi apabila tidak ada suasana
religius maka manusia akan jauh dari amal agama yang sempurna.
Kita tentu mengenal akan es???
Es adalah suatu benda padat yang berasal dari air, yang dimana air
tersebut akan memadat apabila ada suasana dingin dibawah 0 derajat
celsius misalnya dan akan mencair apabila berada pada suhu ruangan
antara 27-30 derajat celsius.
Itulah air, dia akan berubah-ubah tergantung dengan suasana dan keadaan.
begitulah keadaan iman kita pada saat sekarang ini, apabila ada suasana taat maka kita akan ikut terbawa suasana juga.
Ketika orang dilahirkan di dunia ini, walaupun mereka semua dilahirkan dengan cara yang sama yaitu dari rahim seorang ibu, tetapi mereka dilahirkan dengan membawa status yang berbeda-beda. Inilah cara Allah memberi pelajaran pada manusia, walaupun mereka lahir dalam keadaan yang berbeda-beda tetapi semuanya harus tunduk dengan keputusan Allah jika mau mendapatkan yang namanya kebahagiaan. Semuanya dari yang miskin, yang kaya, yang sehat, yang cacat, semuanya kalau mau mendapatkan kebahagiaan harus ikut cara Allah, yaitu dengan agama, tidak ada cara lain. Untuk bisa menjadikan Agama sebagai jalan mendapatkan kebahagiaan ini diperlukan Hidayah dari Allah. Penting saat ini kita fikirkan bagaimana kita berusaha untuk mendapatkan Hidayah. Tidak ada seorangpun yang bisa mendapatkan Hidayah tanpa ada usaha untuk mendapatkannya. Berbeda dengan kekayaan yang bisa didapatkan tanpa usaha seperti melalui warisan dan keturunan dalam tahta kerajaan. Tetapi Hidayah ini hanya bisa didapat dengan melakukan usaha atas hidayah. Jadi usaha yang paling penting bukan usaha atas keduniaan, tetapi usaha atas hidayah. Usaha atas hidayah inilah yang namanya Jalan keselamatan. Apa itu Jalan keselamatan yaitu Jalan Hidayah atau Sunnanul Huda. Allah telah berikan kepada Nabi SAW Sunnanul Huda : jalan-jalan petunjuk atau jalan-jalan hidayah, agar manusia bisa mendapatkan yang namanya kebahagiaan dan keselamatan. Siapa saja yang berjalan diluar Sunnanul Huda niscaya mereka akan tersesat dan jauh dari petunjuk Allah. Jika kita tidak diberi petunjuk maka kita akan sengsara hidup di dunia ini dan di akherat nanti. Seperti orang buta yang kehilangan tongkat, jalannya akan menderita, nabrak sana nabrak sini, terjatuh-jatuh. Begitulah orang yang hidup tanpa hidayah.
Hari ini orang islam banyak yang hidup dengan cara Yahudi dan Nasrani, padahal satu-satunya kehidupan yang di ridhoi Allah dan yang Allah telah jamin hanya kehidupan Nabi SAW. Kehidupan Nabi SAW ini adalah suatu kehidupan yang didasari atas wahyu Allah, langsung petunjuknya dari Allah. Sehingga ketika Nabi SAW mengamalkan petunjuk atau wahyu itu dengan sempurna maka kehidupan Nabi SAW penuh dengan keberkahan dan pertolongan Allah. Beda dengan kehidupan kita hari ini yang penuh dengan kesulitan dan tidak ada pertolongan Allah. Hari ini kita setiap ada masalah baru lari ke ulama minta do’a karena merasa do’anya tidak didengar oleh Allah. Tetapi setelah minta do’a, ketika pulang kehidupannya tidak berubah, sama saja dengan kehidupan Yahudi dan Nasrani. Bagaimana Allah akan tolong kita jika kita masih seperti itu cara hidupnya. Beda dengan sahabat setiap ada masalah langsung lari kepada Allah, diselesaikan dengan sholat dan do’a, maka pertolongan Allah langsung turun saat itu juga. Mengapa doa sahabat ijabah dan sedangkan doa kita tidak ? padahal Tuhannya sama, Nabinya sama, Kitabnya sama, Kiblatnya sama. Ini disebabkan kehidupan yang kita jalani berbeda dengan sahabat RA.
Keyakinan kita kini belum benar karena masih terkait pada Asbab dan Dunia. Seperti keyakinan kita hari ini meyakini bahwa onta ini hanya bisa lahir dari onta yang hidup bukan dari onta yang mati. Padahal Onta ini untuk dapat melahirkan onta berhajat pada Allah Ta’ala. Sedangkan Allah tidak berhajat pada Onta untuk bisa melahirkan onta. Onta tidak bisa melahirkan dengan sendirinya tanpa izin dari Allah Ta’ala. Allah mampu menciptakan onta dengan onta. Dan Allah mampu menciptakan onta tanpa lahir dari seekor onta seperti onta Nabi Sholeh yang keluar dari batu. Inilah kekuasaan Allah, Allah mampu mengeluarkan benda yang hidup dari benda yang mati. Jadi Allah mampu menciptakan onta dari onta ataupun tanpa onta, mudah saja bagi Allah. La Illaha Illallah.
Asbab keyakinan kita yang belum benar ini sehingga Agama saat ini sulit untuk dijalankan secara sempurna. Yakin kita masih bergantung pada logika dan asbab, sedangkan manfaat dari agama ini akan nampak jika kita beramal dengan keyakinan yang sempurna. Sahabat hanya dengan sholat 2 rakaat saja Allah tundukkan alam untuk mereka. Sahabat karena mempunyai yakin yang sempura sehingga ketika beramal, hanya dengan sholat saja dapat menyelesaikan segala masalah. Kini toko-toko kecil telah berkembang menjadi industri asbab meningkatnya keinginan manusia akan kebendaan. Orang-orang yang tadinya hanya bersepeda dan berkuda, kini telah mengendarai mobil-mobil mewah. Semua asbab keduniaan telah mengalami peningkatan qualitas dan kemajuan, tetapi mengapa pada hari ini pengamalan agama oleh manusia malah mengalami kemunduran yang drastis jauh dibandingkan dengan pengamalan agama di jaman Sahabat RA. Mengapa Agama justru mengalami kemunduran, padahal kini kondisi ekonomi jauh lebih baik, teknologi jauh lebih baik, dan fasilitas manusia untuk mengamalkan agama jauh lebih lengkap dari pesawat sampai mesjid yang nyaman. Sangking mundurnya agama, bahkan kini seorang anakpun tidak mampu memandikan jenazah dan memimpin sholat jenazah untuk orang tuanya. Dunia ini telah Allah berikan bahkan kepada musuhnya juga, tetapi Hidayah hanya Allah berikan kepada orang yang mau mengusahakannya. Dunia ini tidak ada nilainya walaupun hanya sebelah sayap nyamuk disisi Allah. Dan barang siapa yang mengejar dunia dengan meninggalkan perintah Allah, maka orang ini akan Allah buat susah mendapatkan apa yang dia ingini. Sedangkan dia tidak akan mendapatkan lebih dari apa yang Allah telah tetapkan di Lauh Mahfudz. Orang yang seperti ini akan menjadi hina disisi Allah karena dia rela meninggalkan sesuatu yang punya nilai disisi Allah demi dunia yang tidak punya nilai disisi Allah. Jadi jangan sampai kita tertipu dan jangan sampai kita salah bergantung. Tawajjuhkan diri kita hanya kepada perintah Allah, nanti Allah akan cukupkan keperluan kita dan Allah akan selesaikan masalah-masalah kita.
Ka’bah adalah rumah pertama yang dibangun untuk Allah di mekkah, padahal Allah tidak memerlukan rumah. Sedangkan rumah terbesar ini adalah hati manusia. Hati ini jika di isi dengan nafsu dan kebendaan walaupun seluruh isi langit dan bumi ini dimasukkan kedalam hati, maka hati ini tetap akan merasa kurang dan tidak akan pernah merasa cukup. Tetapi jika hati ini ada Taqwa, maka nanti Allah yang akan datangkan rasa cukup walapun dia ini hidupnya sehari makan sehari tidak. Hati yang mempunyai Taqwa maka terhadap keduniaan dia akan selalu merasa cukup, sedangkan untuk agama selalu merasa kurang dan ingin tambah lagi. Setan ini adalah mahluk yang telah mempersembahkan hidupnya untuk menjauhkan manusia dari Allah dan Amal Agama. Hari ini banyak sekali manusia yang terperangkap oleh tipu daya setan. Seseorang berkata ketika ditaskil, “Saya akan keluar nanti setelah saya pensiun.” Ini namanya terperangkap oleh setan. Padahal apa jaminannya dia bisa hidup selama itu. Lalu ketika sudah tua nanti dia akan berkata, “saya sudah tua, sudah pikun, dan sudah lemah, sekarang ini adalah tugas yang muda untuk fissabillillah”. Sehingga orang yang sama, bisa mati tanpa pernah buat usaha atas hidayah, mati tanpa ada usaha untuk menyempurnakan agama pada dirinya sendiri. Tanpa usaha atas hidayah atau usaha atas keimanan, seseorang bisa mati seperti orang kafir, tidak ada tanda-tanda keislaman. Amal baik ini akan membuat ruh kita menjadi suci dan bersih, sedangkan amal buruk akan membuat ruh kita kotor dan rusak. Sedangkan Ruh yang dapat memasuki Jannah hanya Ruh manusia yang suci dan bersih dari dosa. Sedangkan Ruh yang kotor dan berdosa tidak akan bisa memasuki Jannah. Jannah ini bukan tempat untuk sesuatu yang kotor, jadi untuk itu harus dibersihkan terlebih dahulu di Neraka. Segala sesuatu di dunia ini agar mempunyai nilai disisi Allah ada adabnya dan do’anya. Dengan demikian maka kehidupan seseorang ini akan bernilai disisi Allah sejauh mana dia mau ikut adab dan do’a yang telah Allah ajarkan kepada Nabi SAW. Kini orang berharap bisa mempunyai anak yang baik dan sholeh, tetapi ketika berhubungan intim dengan istri (Jima’) dilakukan tanpa adab dan do’a. Akhirnya asbab tidak menggunakan adab, maka nutfah kita menjadi tumpangan setan. Binatang dalam melakukan sesuatu tanpa adab oleh sebab itu anaknya tetap seperti binatang. Inilah penting kita mulai segala sesuatu dengan mengucapkan “Bismillah” dan pakai adab.
Jika kita buat kerja atas agama dengan benar maka Allah akan selamatkan kita dari segala musibah sebagaimana Allah selamatkan Nabi Luth dari bencana atas kaumnya. Hari ini fikir kita bukannya justru ingin menjadi da’inya Allah tetapi malah ingin menjadi pengusaha, pedagang, petani, ilmuwan, dokter, ini justru yang kita utamakan. Seharusnya kita tawajjuhkan diri kita terhadap apa yang Allah mau atas diri kita bukan nafsu kita. Jika kita tawajjuhkan diri kita kepada Allah dalam setiap perbuatan dan keputusan yang kita ambil, maka Allah akan bantu kita dan memberi kita jalan keluar bahkan dari arah yang tidak disangka-sangka. Tetapi jika kita tawajjuhkan diri kita pada nafsu dan mahluk maka nanti Allah akan hinakan kita dan akan buat kita bersusah payah mendapatkan apa yang kita ingini. Kedamaian ini hanya dapat datang melalui perintah-perintah Allah. Jika semua orang taat pada perintah Allah maka keinginan terhadap keduniaan dan kebendaan akan berkurang hingga hilang dari diri kita. Ketika ini terjadi, maka tidak akan ada lagi kejahatan dan kebathilan. Sahabat ketika penaklukan Persia, harta ghanimah datang bertumpuk-tumpuk ke pintu rumah mereka tetapi apa yang mereka lakukan ? mereka menangis dikarenakan Nabi SAW tidak pernah mengajarkan kepada mereka untuk menumpuk-numpukkan harta. Jadi keinginan akan dunia dan kebendaan telah Allah angkat dari mereka asbab ketaatan mereka pada perintah-perintah Allah. Kini karena ummat sudah meninggalkan agama maka masalah berdatangan dan kemauan menjadi banyak. (bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar